Green Leadership Indonesia (GLI) adalah program pendidikan informal hijau yang dirancang untuk mengembangkan pemimpin yang berfokus pada isu-isu lingkungan dan keberlanjutan. Program ini diinisiasi oleh Institut Hijau Indonesia (IHI) bekerja sama dengan WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), KNTI (Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia), dan HuMa (Perkumpulan untuk Pembaruan Hukum Berbasis Masyarakat dan Ekologis). GLI diadakan bertujuan untuk membangun pemimpin dari berbagai latar belakang yang memiliki keberpihakan terhadap keadilan sosial dan ekologis, sekaligus melahirkan inisiatif keberlanjutan di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

Sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2021, GLI telah dirancang secara sistematis untuk memfasilitasi tumbuhnya pemimpin muda Indonesia yang kritis dan berorientasi pada perubahan. Dengan visi "Menciptakan pemimpin hijau yang mampu menginspirasi perubahan, membawa dampak positif bagi lingkungan, masyarakat, dan generasi mendatang, serta memiliki perspektif keadilan sosial dan ekologis", GLI memfokuskan diri pada pengembangan kapasitas pemimpin. Misi utamanya meliputi membekali peserta dengan pengetahuan mendalam tentang isu keberlanjutan, mengasah keterampilan kepemimpinan berbasis solusi, membangun jejaring kolaborasi lintas sektor, dan mendorong aksi nyata yang berfokus pada keadilan ekologis dan sosial.

Melalui tagline "Memfasilitasi Tumbuhnya Pemimpin dengan Perspektif Keadilan Sosial dan Ekologis", GLI menciptakan ruang untuk mengasah diri, berkolaborasi, dan memberikan dampak nyata. Pada tahun keempat GLI telah menumbuhkan 395 pemimpin baru yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan terbagi menjadi 9 regional. Para pemimpin ini lahir dari kekhawatiran bersama terhadap krisis ekologi, bencana lingkungan, serta ancaman perubahan iklim yang terus meningkat. Dengan keberanian bertindak dan kemampuan kolaborasi lintas sektor, mereka kini menjadi garda terdepan dalam mendorong agenda penyelamatan lingkungan hidup melalui inisiatif-inisiatif yang berdampak nyata di masyarakat.